fbpx

Kenali Masalah Kesuburan Kita

Ketika kita tidak kunjung berhasil untuk hamil setelah berusaha secara teratur selama 1 tahun (jika usia kita < 35 tahun) atau selama 6 bulan (jika usia kita > 35 tahun) memeriksakan diri sekali lagi ke dokter terutama dokter spesialis infertilitas akan sangat baik.

Karena mungkin kita memiliki masalah kesuburan yang harus ditangani lebih lanjut.

Panduan ini ditulis oleh Reni Nur Hidayah

Usia dan Kesuburan Kita

Moms kira-kira Mitos atau Fakta nih kalau Usia mempengaruhi Kesuburan?

Pastinya fakta ya, karena sudah banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa usia sangat mempengaruhi kesuburan kita, baik pra maupun wanita.

Ibarat mesin yang sudah dipakai puluhan tahun, pasti lama kelamaan ada alat yang aus dan rusak ataupun memang masa berlaku alat itu sudah habis.

Nah salah satunya ya kesuburan kita ini.

Jadi memang kesuburan kita sejak saat lahir, terutama wanita ya Moms, sudah seperti menghitung mundur waktu.

Tentu akan tiba saatnya waktu itu habis dan kita tidak akan bisa hamil lagi.

Tapi tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi apakah akan lebih lama kita bisa subur ataupun semakin cepat kesuburan itu hilang.

Salah satunya tentu pola makan dan gaya hidup kita ya Moms.

1. Usia 20-an 

Di usia ini kesuburan kita sedang dalam fase puncak Moms.

Kualitas sel telur dan sperma yang kita dan suami hasilkan sangat baik.

Makanya 78% pasangan usia ini akan berhasil program hamilnya dalam waktu kurang dari 1 tahun (ini tanpa LDR ya Moms).

Kalau LDR mungkin butuh waktu lebih lama karena tidak selalu bertemu.

2. Usia 30-an

Pada awal 30an sel telur kita sudah mulai jauh berkurang namun tingkat keberhasilan kehamilan dalam waktu 1 tahun masih 54%.

Namun di akhir 30-an tingkat keguguran akan meningkat karena kualitas sel telur kita menurun.

Begitupun dengan sperma, di akhir 30an mulai banyak sperma yang tidak bisa berenang cepat dan bentuknya mungkin mulai banyak yang tidak normal.

3. Usia 40-an

Pada usia ini sel telur dan sperma sudah banyak yang tidak normal dan jumlahnya sudah sangat berkurang sehingga tingkat kehamilan akan menurun drastis.

Selain itu angka kelahiran dengan sindrom down akan meningkat hingga 1:30 di akhir 40-an karena kualitas sel telur dan sperma yang sudah kurang maksimal.

Karena itulah perencanaan kehamilan dengan baik termasuk pengaturan waktu kapan hamil akan sangat berguna untuk mencegah ketidaksuburan akibat usia kita.

 

 

Masalah kesuburan Wanita

Ketika kita kesulitan untuk hamil, seringkali istrilah yang merasa bersalah atau terkadang disalahkan.

Meskipun itu tidak sepenuhnya benar ya Moms, karena hanya 50% kesulitan hamil diakibatkan oleh faktor istri.

Ada juga faktor suami ataupun faktor gabungan istri dan suami yang juga berperan untuk menyulitkan terjadinya kehamilan.

Nah Moms masalah kesuburan wanita itu ada sangat banyak, dan terkadang sulit untuk diperiksa, namun masing-masing masalah mempunyai terapinya sendiri-sendiri.

Jadi jika kita telah mencoba selama 6 bulan ketika usia kita > 35 tahun atau selama 1 tahun jika usia kita < 35 tahun sudah saatnya kita memeriksakan kemungkinan masalah kesuburan yang kita miliki.

Agar kehamilan terjadi, setiap langkah proses reproduksi kita harus terjadi dengan benar Moms.

Langkah-langkah dalam proses reproduksi kita secara sederhana adalah:

• Salah satu dari dua ovarium kita harus melepaskan telur yang matang (harus terjadi ovulasi).

• Telur yang telah diovulasikan harus dapat masuk dalam tuba falopi.

• Sperma harus berenang melewati serviks, masuk ke dalam rahim dan saluran tuba untuk mencapai sel telur dan terjadi pembuahan.

• Telur yang telah dibuahi dalam saluran tuba harus bisa turun ke rahim.

• Telur yang dibuahi menempel (implantasi) dan tumbuh di dalam rahim.

Nah Moms pada wanita, banyak faktor yang dapat mengganggu proses ini yang akhirnya membuat kita memiliki masalah kesuburan.

Beberapa masalah kesuburan yang dapat terjadi pada kita antara lain:

Masalah Ovulasi

 Masalah pada ovulasi artinya kita mengalami ovulasi yang jarang atau justru tidak sama sekali.

Masalah ovulasi ini merupakan penyebab masalah kesuburan pada 1 dari 4 pasangan yang mengalami kesulitan hamil.

Ovuasi erat kaitannya dengan keseimbangan hormon reproduksi yang diproduksi oleh kelenjar yang bernama hipotalamus dan hipofisis.

Selain masalah hormon, masalah ovulasi juga bisa dipicu oleh masalah dalam ovarium sendiri.

Beberapa masalah ovulasi yang bisa kita alami antara lain:

1. PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)

PCOS akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang sangat mempengaruhi ovulasi.

PCOS dikaitkan dengan ketidakpekaan tubuh kita pada hormone yang mengatur gula darah yang dikenal dengan hormon insulin, kondisi ini akan membuat kita mengalami obesitas.

PCOS seringkali dipicu oleh obesitas pada awalnya Moms, karena obesitas akan membuat tubuh kita kehilangan kepekaan pada insulin.

PCOS akan membuat kita sulit ovulasi atau bahkan tidak berovulasi, namun masalah kita terkadang baru kita sadari ketika kita kesulitan hamil.

Karena mempengaruhi ovulasi, PCOS juga seringkali membuat siklus menstruasi kita kacau.

PCOS juga akan meningkatkan produksi hormone pria atau yang kita kenal dengan hormone androgen/ testosterone, hormone ini akan menyebabkan pertumbuhan rambut abnormal pada wajah atau tubuh, dan jerawat.

PCOS adalah penyebab paling umum dari masalah kesuburan wanita.

2. Masalah Pada Pabrik Hormon

Hormone kesuburan kita dimulai produksinya di dua kelenjar yang bernama hipotalamus dan hipofisis.

Hipotalamus akan memproduksi hormone yang bernama Gonadotropin Releasing Hormone yang berfungsi menstimuasi kelenjar hipofisis memproduksi hormone kesuburan.

Hipofisis kemudian akan memproduksi dua hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang ovulasi setiap bulan, dua hormon tersebut bernama FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).

Ketika pabrik hormone itu tidak berfungsi dengan baik, tentu saja masalah ovuasi akan terjadi ya Moms.

Stres fisik atau emosional yang berlebihan, berat badan yang sangat berlebih atau sangat kurang, kenaikan atau penurunan berat badan yang besar dalam waktu singkat dapat mengganggu produksi hormonhormon tersebut yang akhirnya akan mempengaruhi ovulasi kita.

Masalah ini biasa ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur atau bakan kita tidak mengalami menstruasi.

3. Premature Ovarian Failure

Masalah ini bisa diartikan ovarium kita tidak dapat lagi memproduksi sel telur di usia muda.

Jadi kita tidak lagi dapat hamil di usia kita yang seharusnya masih memungkinkan kita untuk hamil Moms, karena pabrik sel telur kita tutup lebih awal.

Atau mudahnya kita mengalami menopause sangat dini.

Kelainan ini biasanya disebabkan oleh masalah autoimun atau disebabkan oleh masalah system daya tahan tubuh kita yang salah serang, akhirnya ovarium kita akan kehilangan banyak sel telur yang belum matang, sehingga sel telur akan habis sebeum waktunya.

Selain masalah autoimun, masalah ini juga sangat mungkin disebabkan oleh faktor keturunan ataupun efek samping dari kemoterapi.

Masalah ini ditandai dengan ovarium tidak lagi menghasilkan sel telur dan menurunkan produksi hormon estrogen padahal usia kita masih dibawah 40 tahun.

3. Kelebihan Hormon Prolaktin

Kelenjar hipofisis juga bertanggung jawab pada produksi hormone prolactin atau hormone yang diproduksi tubuh kita saat kita menyusui.

Masalah pada hipofisis dapat menyebabkan kelebihan produksi hormon prolaktin (hiperprolaktinemia).

Saat prolactin diproduksi maka esterogen akan dikurangi produksinya, jadi Moms saat hormone proaktin sangat berlebih alhasil estrogen kita akan sangat kurang yang tentu saja akan berdampak langsung pada siklus menstruasi kita.

Penyebab masalah ini biasanya terkait dengan masalah kelenjar hipofisis, namun juga dapat disebabkan oleh efek samping beberapa jenis obat yang kita gunakan.

 

Kerusakan Saluran Tuba/ Tuba Tersumbat

Saluran tuba ini sangat penting untuk proses hamil Moms.

Karena di saluran inilah tempat terjadinya pembuahan.

Saluran tuba yang rusak atau tersumbat tentu akan mencegah sperma dan sel telur bertemu, dan tentu saja pembuahan tidak akan terjadi.

Kalau pembuahan tidak terjadi tentu kehamilan juga tidak akan terjadi ya Moms.

Selain bisa menghalangi sel telur dan sperma bertemu, rusaknya saluran tuba juga bisa menghalangi sel telur yang telah dibuahi menuju rahim.

Nah kalau sudah begini, sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa menempel dan tumbuh di rahim, melainkan justru akan menempel dan tumbuh di saluran tuba.

Masalahnya Moms saluran tuba bukanlah tempat yang cocok untuk pertumbuhan janin salah satunya karena tidak elastis.

Alhasil meskipun kita sudah positif hamil, tetapi janin tumbuh di tuba, maka kehamilan kita harus diakhiri atau digugurkan.

Karena pasti nanti seiring tumbuhnya janin kita akan merasakan nyeri hebat dan yang terfatal saluran tuba kita akan pecah dan itu membahayakan keselamatan kita dan kesuburan kita kedepan.

Penyebab kerusakan atau penyumbatan tuba falopi antara lain:

• Penyakit radang panggul, infeksi rahim dan saluran tuba karena klamidia, gonore atau infeksi menular seksual lainnya.

• Pembedahan sebelumnya di perut atau panggul, termasuk pembedahan untuk kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan), yang telah kita bahas diatas ya Moms.

Jadi sel telur yang telah dibuahi tumbuh di tuba. Operasi ini jika tidak dirawat dengan baik setelahnya, dapat menimbulkan bekas luka yang akan menyumbat saluran tuba Moms.

• TBC panggul, jadi bakteri TB yang biasa menyerang paru, menginfeksi tuba. Penyakit ini lumayan sering menyebabkan kerusakan tuba terutama di Negara miskin dan berkembang.

Endometriosis

Rahim kita memiliki apisan dinding yang unik yang bisa menebal untuk mempersiapkan kehamilan dan meluruh ketika se telur tidak dibuahi yang disebut lapisan endometrium.

Nah lapisan ini akan terus menebal dan meluruh setiap siklusnya Moms.

Tidak akan jadi masalah ketika apisan endometrium ini tumbuh di tempat asalnya yaitu rahim, karena darah akibat luruhan ini akan bisa keluar dengan menstruasi.

Nah yang jadi masalah ketika lapisan endometrium ini tumbuh dan menempel di saluran tuba, ovarium atau bahkan diluar rahim.

Endometriosis akan memicu respon radang pada tubuh kita.

Sehingga membuat kita nyeri haid yang cukup hebat.

Belum lagi jika endometriosis menempel pada tuba atau ovarium tentu saja proses ovulasi hingga pembuahan bisa saja terganggu.

Alhasil pembuahan akan sulit terjadi Moms karena endometriosis bisa saja merusak ovarium dan menyumbat tuba.

Endometriosis juga dapat mempengaruhi lapisan rahim dan mengganggu implantasi sel telur yang telah dibuahi sehingga memicu keguguran.

Pengobatan endometriosis sejauh ini dengan pembedahan Moms untuk mengambil lapisan yang tumbuh tidak pada tempatnya tersebut.

Tapi jika perawatan setelah operasi tidak dilakukan dengan baik, bisa juga memicu kerusakan sel telur atau sumbatan tuba.

Masalah Pada Rahim & Serviks

Rahim dan serviks sangat berperan penting untuk proses kehamilan.

Ketika terjadi masalah pada rahim dan serviks ini, bisa saja akan meyulitkan penempelan janin dan menyebabkan keguguran.

Beberapa masalah pada rahim dan serviks antara lain:

• Polip atau tumor jinak (fibroid atau mioma)

Miom atau fibroid ini cukup sering terjadi pada rahim.

Penyebabnya erat dikaitan dengan kelebihan estrogen Moms.

Miom atau fibroid ini bisa memblokir atau menyumbat tuba falopii dan yang paling sering dapat mengganggu implantasi janin yang telah dibuahi.

Tapi tenang saja Moms, ketika miom atau fibroid ini telah diterapi dan kadar estrogen kita dapat dijaga keseimbangannya, kita akan tetap bisa hamil kok.

• Kelainan rahim

Kelainan rahim biasanya muncul sejak lahir, seperti bentuk rahim yang tidak normal seperti rahim bersekat atau berukuran kecil.

Berbagai kelainan bentuk rahim dapat menyebabkan masalah selama proses penempelan sel telur yang telah dibuahi, masalah ini masih ada yang memungkinkan untuk hamil, nanmun juga ada yang sangat menyulitkan untuk hamil.

• Masalah serviks

Salah satu kelainan pada serviks adalah penyempitan serviks, yang membuat serviks sulit membuka akhirnya sperma akan kesulitan untuk masuk dan banyak mati sebelum masuk rahim.

Penyempitan ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan atau kerusakan pada serviks.

• Selain penyempitan terkadang serviks tidak dapat menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi sperma, sehingga sperma akan mati dan tidak dapat membuahi sel telur.

Unexplained Infertility

Terkadang, penyebab masalah kesuburan tidak pernah ditemukan.

Kombinasi beberapa faktor minor pada suami ataupun istri dapat menyebabkan masalah kesuburan yang tidak dapat dijelaskan ini Moms.

Meskipun frustasi tidak mendapatkan jawaban yang spesifik, banyak pasangan yang berhasil hamil dengan memperbaiki pola hidupnya.

Tapi, tetap saja ya Moms kita tidak boleh menunda pemeriksaan atau terapi untuk berbagai masalah kesuburan yang kita alami ini.

Mencegah Masalah Kesuburan

Jika kita ingin segera hamil ataupun sedang mengalami masalah untuk hamil, yuk coba tips ini untuk mencegah berbagai masalah kesuburan Moms:

1. Pertahankan berat badan normal

Wanita yang kelebihan berat badan dan sangat kurus memiliki peningkatan risiko gangguan ovulasi.

Jika kita perlu menurunkan berat badan, berolahragalah secukupnya.

Olahraga berat dan intens lebih dari lima jam seminggu justru akan mengacaukan siklus hormone kita dan memperparah masalah ovulasi kita Moms.

2. Berhenti merokok

Tembakau memiliki banyak efek negatif pada kesuburan kita, dan tentu saja kesehatan kita secara umum.

Jadi tidak ada kata menunda untuk berhenti merokok ketika kita sedang mencoba untuk hamil Moms

3. Hindari alcohol

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kesuburan kita menurun.

Tentu saja alkohol juga akan memberi dampak buruk pada kesehatan janin.

Jika kita sedang berencana untuk hamil, maka kita harus menghindari alkohol mulai sekarang.

4. Mengurangi stress

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang mengalami stres akan kesulitan untuk berhasil dalam proses pengobatan masalah kesuburan.

Jadi sebisa mungkin kita kurangi stress dan jaga pikiran kita tetap rileks ketika kita ingin hamil Moms.

5. Batasi kafein

Penelitian menunjukkan bahwa membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram sehari akan membantu kita mencegah berbagai masalah kesuburan yang mungkin bisa terjadi.

 

Masalah Kesuburan Pria

Kehamilan tidak hanya menjadi masalah utama pada wanita Moms, tetapi suami juga mengambil peranan disini.

Karena kehamilan tidak akan terjadi ketika terjadi masalah pada kesuburan suami.

Masalah kesuburan pria umumnya disebabkan oleh produksi sperma yang rendah, fungsi sperma yang tidak normal ataupun penyumbatan saluran sperma yang akan menghambat keluarnya sperma ketika berhubungan.

Jadi air mani atau semen yang keluar saat berhubungan tidak berisi sperma.

Penyakit, cedera, masalah kesehatan kronis, gaya hidup dan faktor-faktor lain sangat mempengaruhi masalah kesuburan pada suami.

Kesuburan pria adalah proses yang tidak kalah kompleks.

Untuk membuat istri hamil, hal-hal berikut harus terjadi pada suami:

• Suami harus menghasilkan sperma yang sehat.

Pembentukan dan fungsi organ reproduksi suami kita harus baik.

Setidaknya salah satu testis harus berfungsi dengan benar, dan tubuh harus menghasilkan testosteron dan hormon lain untuk memicu dan mempertahankan produksi sperma.

• Sperma harus dapat dibawa dan bercampur dalam air mani.

Begitu sperma diproduksi di testis, tabung-tabung halus mengangkutnya sampai bercampur dengan air mani atau semen dan dikeluarkan melalui penis saat berhubungan.

• Harus ada cukup sperma di dalam air mani.

Jika jumlah sperma dalam air mani kita rendah, tentu saja akan mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan.

Jumlah sperma dikatakan rendah kurang dari 15 juta sperma per mililiter semen atau kurang dari 39 juta per ejakulasi.

Meskipun jumlah ini terkesan banyak tapi puluhan juta sperma akan mati dalam saluran senggama bahkan belum berhasil masuk ke serviks.

• Sperma harus berfungsi dan dapat bergerak.

Jika gerakan atau fungsi sperma suami tidak normal, sperma mungkin tidak dapat mencapai atau menembus sel telur kita.

Berbagai masalah sperma diatas dapat terjadi akibat penyakit tertentu, pengaruh lingkungan hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Masalah Kesehatan Pemicu Ketidaksuburan Pria

Masalah kesuburan pria dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan antara lain:

1. Varikokel

Varikokel merupakan masalah kesehatan yang membuat pembuluh darah testis membesar atau membengkak.

Pembekakan pembuluh darah ini akan menyulitkan testis mempertahankan suhu normalnya yang penting untuk kesehatan sperma.

Karena itulah jika tidak diatasi varikokel akan menurunkan jumlah dan kualitas sperma.

Tapi tenang saja Moms masalah varikokel merupakan masalah ksuburan pria yang paling memungkinkan untuk diobati dan peluang kembali subur sangat besar.

2. Infeksi

Beberapa infeksi dapat mengganggu produksi sperma atau menurunkan kualitas sperma.

Bahkan beberapa infeksi dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran sperma yang menghalangi jalannya sperma.

Infeksi yang dapat menyebabkan masalah kesuburan antara lain adalah infeksi pada organ reproduksi serta infeksi menular seksual seperti sifilis dan HIV.

Kerusakan yang ditimbulkan akibat infeksi ini bervariasi mulai yang bisa diperbaiki hingga permanen.

3. Masalah ejakulasi

Salah satu masalah ejakulasi adalah ejakulasi retrograde.

Masalah ini terjadi ketika semen memasuki kandung kemih selama orgasme bukannya disemburkan keluar Moms.

Jadi semen justru masuk ke tubuh suami dan tidak dapat dikeluarkan.

Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan ejakulasi retrograde ini termasuk diabetes, cedera tulang belakang, obat-obatan, operasi kandung kemih, prostat atau saluran kencing.

4. Masalah Daya Tahan Tubuh

Tubuh kita memiliki tentara yang bernama antibodi.

Normalnya antibody akan menyerang kuman atau sumber penyakit lain untuk membunuhnya.

Nah ada kalanya antibodi dalam tubuh kita bermasalah dan justru meyerang bagian dari tubuh kita sendiri, salah satunya menyerang sperma.

Antibodi anti-sperma adalah sel-sel sistem kekebalan yang secara keliru mengidentifikasi sperma sebagai penyerang berbahaya dan berusaha untuk menghilangkannya.

Akhirnya sperma bisa saja habis dan mati karena kesalahan ini.

5. Tumor

Kanker dan tumor dapat mempengaruhi organ reproduksi pria secara langsung.

Seperti tumor pada pabrik hormon yang bernama hipofisis.

Tumor pada kelenjar hipofisis akan secara langsung mempengaruhi produksi hormone kesuburan yang bertanggung jawab pada proses pembetukan sperma dan respon seksual kita.

6. Testis yang tidak turun

Ketika masih dalam kandungan testis akan berada di rongga perut.

Namun seiring perkembangan janin, di trimester ketiga testis normalnya akan turun ke skrotum (kantung testis).

Namun pada beberapa pria adakalanya satu atau kedua testis gagal turun dari perut ke dalam skrotum.

Tidak turunnya testis pada skrotum tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan testis untuk memproduksi sperma.

7. Ketidakseimbangan hormone

Masalah kesuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan pada testis itu sendiri ataupun kelainan pada organ yang menghasilkan hormone seperti hipotalamus, hipofisis, kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal.

Testosteron rendah dan masalah hormon lainnya dapat menyebabkan berbagai masalah kesuburan pada pria.

8. Masalah Saluran Sperma

Setelah sperma diproduksi akan banyak tabung kecil dan halus yang bernama tubulus yang berfungsi untuk menyimpan sperma dan mengeluarkannya nanti.

Sumbatan pada saluran ini dapat menghalangi keluarnya sperma ketika ejakulasi.

Jadi saat ejakulasi air mani kita bisa saja tidak berisi sperma.

Nah masalah sumbatan ini bisa saja terjadi akibat tindakan operasi, cidera atau jatuh, tumor hingga masalah infeksi lainnya.

9. Masalah dalam Berhubungan Seksual

Berbagai masalah dalam berhubungan seksual dapat menghambat masuknya sperma dalam rahim.

Masalah tersebut antara lain impotensi, ejakulasi dini, nyeri saat berhubungan seksual, kelainan anatomi seperti memiliki lubang kencing di bawah penis atau kita kenal denga hipospadia dan stress.

10. Penyakit celiac

Penyakit Celiac adalah gangguan pencernaan yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap gluten (salah satu protein yang terdapat pada olahan tepung gandum seperti tepung terigu).

Namun penyakit celiac ini ternyata dapat menyebabkan masalah kesuburan pria lho Moms.

Tapi tenang saja masalah kesuburan ini dapat diatasi ketika suami kita melakukan diet gluten atau menghindari semua makanan yang mengandung gluten seperti kue, cake, mie hingga pasta.

11. Obat-obatan Tertentu & Operasi

Banyak terapi atau obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesuburan suami anatara lain terapi penggantian testosteron, obat-obatan yang mengandung steroid yang digunakan jangka panjang, obat kanker (kemoterapi), obat antijamur tertentu serta beberapa obat maag dapat mengganggu produksi sperma dan menurunkan kesuburan pria.

Pembedahan tertentu bisa memberikan efek amping penyumbatan saluran sperma.

Sehingga sperma tidak akan ada dalam air mani yang keuar saat berhubungan.

Pembedahan tersebut antara lain vasektomi (KB pada pria), operasi hernia, pembedahan pada skrotum atau testis, pembedahan prostat hingga operasi perut besar yang mungkin dilakukan untuk kanker testis dan dubur.

Namun adakalanya pembedahan dapat dilakukan untuk membantu membebaskan sumbatan.

Masalah Kesuburan Karena Lingkungan

Paparan berlebih pada kondisi lingkungan tertentu seperti panas, racun dan bahan kimia dapat mengurangi produksi sperma ataupun fungsi sperma.

Beberapa kondisi lingkungan tersebut antara lain:

Bahan kimia industri & Logam berat

Paparan yang lama terhadap bahan kimia industri, pestisida, herbisida bahan cat hingga logam berat seperti timbal bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma.

1. Radiasi

Radiasi atau sinar-X dapat mengurangi produksi sperma, meskipun akhirnya akan kembali normal ketika kita tidak lagi terpapar.

Namun ketika kita terpapar radiasi dosis tinggi secara terus-menerus, produksi sperma dapat menurun secara permanen.

2. Overheating testis

Temperatur yang tinggi dapat merusak produksi dan fungsi sperma.

Testis tidak dapat memproduksi sperma ketika suhu terlalu panas, karena itu penggunaan sauna atau hot tub secara berkala dipercaya dapat menurunkan jumlah sperma.

Selain itu, duduk dalam waktu lama, mengenakan pakaian ketat terutama celana atau meletakkan laptop di paha dalam waktu lama juga dapat meningkatkan suhu skrotum ketika suu ini meningkat produksi sperma akan terhenti dan kualitasnya pun bisa menurun.

Gaya Hidup

Ada beberapa gaya hidup yang bisa membuat kualitas atau jumlah sperma suami kita menurun Moms.

Beberapa gaya hidup itu antara lain:

1. Penggunaan obat

Steroid yang biasa digunakan untuk merangsang kekuatan dan pertumbuhan otot terutama oleh para atlet ternyata dapat menyebabkan testis menyusut dan produksi sperma menurun.

Selain itu penggunaan kokain atau ganja juga dapat mengurangi jumlah dan kualitas sperma.

2. Penggunaan alkohol

Minum alkohol sudah terbukti dapat menurunkan kadar testosteron dan menyebabkan masalah ereksi seperti impotensi serta menurunkan produksi sperma.

Alkohol juga akan merusak hati yang nantinya akan sangat mempengaruhi kesuburan.

3. Perokok

Pria yang merokok dapat menyebabkan masalah kesuburan karena penurunan jumlah sperma bahkan penurunan libido.

4. Stress dan Depresi

Stres dapat mengganggu hormon testosterone yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma. Stres yang parah atau berkepanjangan, termasuk termasuk stress karena program hamil dapat memengaruhi jumlah sperma suami.

Depresi juga sangat mempengaruhi kesuburan pria.

Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan kehamilan lebih rendah jika suami mengalami depresi berat.

Selain itu, depresi pada pria dapat menyebabkan disfungsi seksual karena berkurangnya libido, masalah ereksi, atau masalah ejakulasi.

5. Obesitas

Obesitas dapat merusak kesuburan dengan banyak cara, termasuk berdampak langsung pada sperma ataupun menyebabkan perubahan hormon yang mengurangi kesuburan pria.

Tulisan ini merupakan sebagian isi buku Mom’s Journey – Dua Insan Menanti

Dapatkan tips Promil Alami dan Praktis

Langkah praktis promil bersama pasangan

You have Successfully Subscribed!

Share This